-- CHIA IE SPREY ONLINE STORE --
Untuk Mempermudah Komunikasi Add PIN BBM 79d97589 Dan 75fe176e ONLINE STORE "KLIK DISINI" . Untuk Sementara Kami Hanya Melayani Pelanggan Di Pulau Bali dan Lombok Saja, FORMULIR BELANJA ..... "KLIK DISINI"__________________________________________________ )

Minggu, 24 Maret 2013

Fakta Menarik Seputar SEJARAH TEH (TEA), Manfaat Sehat dan Efek Samping Bagi Kesehatan.

Women and Mom... Siapa yang tak kenal dan merasakan segarnya minum Teh Hangat dan Es Teh Manis..., tapi tahukah Women and Mom faedah dan kerugian minum teh..? nah saat ini saya berbagi fakta-fakta tentang teh.
Teh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas. Teh yang berasal dari tanaman teh dibagi menjadi 4 kelompok: teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih.
Istilah "teh" juga digunakan untuk minuman yang dibuat dari buah, rempah-rempah atau tanaman obat lain yang diseduh, misalnya, teh rosehip, camomile,krisan dan Jiaogulan. Teh yang tidak mengandung daun teh disebut teh herbal.
Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan antioksidan dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol persen. Teh bila diminum terasa sedikit pahit yang merupakan kenikmatan tersendiri dari teh.
Teh bunga dengan campuran kuncup bunga melati yang disebut teh melati atau teh wangi melati merupakan jenis teh yang paling populer di Indonesia. Konsumsi teh di Indonesia sebesar 0,8 kilogram per kapita per tahun masih jauh di bawah negara-negara lain di dunia, walaupun Indonesia merupakan negara penghasil teh terbesar nomor lima di dunia.

SEJARAH TEH.
Negeri Cina menjadi tempat lahirnya teh, disanalah pohon teh Cina (Camellia sinensis) ditemukan dan berasal. Tepatnya di provisnsi Yunnan, bagian barat daya Cina. Iklim wilayah itu tropis dan sub-tropis, dimana daerah tersebut memang secara keseluruhan adalah hutan jaman purba. Daerah demikian, yang hangat dan lembab menjadi tempat yang sangat cocok bagi tanaman teh, bahkan ada teh liar yang berumur 2,700 tahun dan selebihnya tanaman teh yang ditanam yang mencapai usia 800 tahun ditemukan ditempat ini.
Legenda menjadi bentuk dokumentasi yang paling tua, dimana diceritakan bahwa Shennong yang menjadi cikal bakal pertanian dan ramuan obat - obatan, juga yang menjadi penemu teh. Dikatakan dalam bukunya bahwa ia secara langsung mencoba banyak ramuan herbal dan menggunakan teh sebagai obat pemunah bila ia terkena racun dari ramuan yang dicoba. Hidupnya berakhir karena ia meminum ramuan yang beracun dan tidak sempat meminum teh pemunah racun menyebabkan organ dalam tubuhnya meradang.
Teh Cina pada awalnya memang digunakan untuk bahan obat – obatan (Abad ke-8 SM), itupun sudah berumur ribuan tahun riwayatnya. Orang – orang Cina pada waktu itu mengunyah teh (770 SM – 476 SM) mereka menikmati rasa yang menyenangkan dari sari daun teh. Teh juga sering kali dipadukan dengan ragam jenis makanan dan racikan sop.

Pada jaman pemerintahan dinasti Han (221 SM – 8 M), teh mulai diolah dengan pemrosesan yang terbilang sederhana, dibentuk membulat, dikeringkan dan disimpan, teh mulai dijadikan sebagai minuman, teh diseduh dan dikombinasikan dengan ramuan lain (misalnya : jahe) dan kebiasaan ini melekat kuat dengan kebudayaan masyarakat Cina. Lebih jauh lagi, teh kemudian digunakan sebagai tradisi dalam menjamu para tamu. Setelah jaman Dinasti Ming, banyak ragam jenis teh kemudian ditemukan dan ditambahkan, teh yang populer nantinya ini banyak dikembangkan di daerah Canton (Guangdong) dan Fukien (Fujian).
Konsumsi budaya Cina akan kebiasaan minum teh pun menyebar, bahkan melekat erat pada setiap lapisan masyarakat.Pada tahun 800 M., Lu Yu menulis buku yang mendefiniskan tentang teh, dengan judul Ch'a Ching. Lu Yu adalah seorang anak yatim yang dibesarkan oleh cendekiawan Pendeta Budha di salah satu Biara terbaik di Cina. Sebagai seorang pemuda, diapun acap kali melawan disiplin pendidikan kependetaan yang kemudian membuatnya memiliki daya pengamatan yang baik, performasinya pun meningkat dari tahun ke tahun, meskipun demikian, ia merasa hidupnya hampa dan tidak bermakna. Setelah setengah perjalan hidupnya, ia pensiun selama 5 tahun untuk mengasingkan diri. Dengan riwayat hidup dan perjalanan yang pernah disinggahinya, ia mengkondisikan beragam metode dalam bertanam dan mengelola teh jaman Cina Purba.
PERJALANAN TEH KE JEPANG
Ternyata Pengaruh Teh Cina menulari Jepang, konsumsi teh menyebar melalui kebudayaan Cina yang akhirnya menjangkau setiap aspek masyarakat. Bibit teh dibawa ke Jepang oleh seorang pendeta Budha bernama Yeisei yang melihat bahwa teh Cina mampu meningkatkan konsentrasi saat bermeditasi. Ia dikenal sebagai Bapak Teh di Jepang, karena asal muasal inilah, teh Jepang erat kaitannya dengan Zen Buddhism. Teh diminati pula dalam kekaisaran Jepang, yang kemudian menyebar dengan cepat di kalangan istana dam masyarakat Jepang.
Teh bahkan menjadi budaya dan bagian dari seni yang dituangkan dalam Japanese Tea Ceremony (Cha-no-yu atau air panas untuk teh). Upacara ini membutuhkan latihan yang panjang, bahkan hingga bertahun – tahun. Performasi dari Cha-no-yu adalah menjungjung tinggi kesempurnaan, kesopanan, pesona dan keanggunan.
PERJALANAN TEH KE NEGERI-NEGERI BARAT
Budaya mengkonsumsi teh yang sudah dilakukan di Cina dan Jepang ternyata menjadi buah bibir di Eropa. Kelompok kafilah bahkan mendengar bagaimana orang – orang mengkonsumsi teh, dan mendapatkan informasi yang samar, lucunya mereka mendengar bahwa teh di seduh, digarami, diberi mentega dan kemudian dimakan. Orang Eropa yang secara personal menemukan teh dan kemudian menulis tentangnya adalah Jesuit Father Jasper de Cruz pada tahun 1560.
Portugis menjalin hubungan dagang dengan Cina, mengembangkan jalur dagang dengan mengkapalkan teh ke Lisbon dan kemudian kapal – kapal Belanda berangkat ke Perancis, Negeri Belanda dan baltik, teh kemudian semakin populer ke belahan dunia barat.
Teh singgah di Eropa pada jaman Elizabeth I,dan kemudian tren dalam kerajaan Belanda. Teh menjadi minuman yang mahal pada waktu itu (lebih dari $100 per pound-nya), sehingga para pedagang teh mendapatkan kemakmuran darinya. Masyarakat Belanda sangat menggemari teh, dan konsumsi teh pun meningkat pesat, meskipun demikian banyak yang mempertanyakan manfaat teh,dan berbagai dampak negatif lainnya. Apapun itu, masyarakat pada umunya tidak lagi mempermasalahkan/terpengaruh dan kembali menikmati minuman teh ini. Teh menjadi bagian dari masyarakat di Eropa, dan ragam kombinasi konsumsi teh pun dicoba, seperti mencampurkan teh dengan susu. Pada masa itupun layanan teh disajikan pertama kali di restoran. Kedai minuman pun memberikan perkakas teh portabel lengkap disertai alat pemanasnya.
Teh pun sangat populer di Perancis, tetapi tidak berlangsung lama (kurang lebih lima belas tahun), dan kemudian digantikan popularitasnya dengan minuman yang memiliki daya tarik yang lebih kuat seperti anggur, kopi, dan cokelat.
PERJALANAN TEH KE NEGERI PAMAN SAM AMERIKA
DAN UNION JACK INGGRIS
Pada tahun 1650, orang – orang Belanda sangat aktif dalam perdagangan sampai pada dunia Barat. Peter Stuyvesant yang membawa teh Cina ke Amerika pertama kali untuk koloninya (tempat itu kenal sebagai: New York sampai sekarang).
Teh pertmana kali tiba di Inggris sekitar tahun 1650-an, setelahnya teh menjadi minuman yang sangat populer bahkan dapat dikatakan sebagai minuman nasional masyarakat Inggris.
PENGOLAHAN dan PENGELOMPOKAN
Teh dikelompokan berdasarkan cara pengolahan. Daun teh Camellia sinensis segera layu dan mengalami oksidasi kalau tidak segera dikeringkan setelah dipetik. Proses pengeringan membuat daun menjadi berwarna gelap, karena terjadi pemecahan klorofil dan terlepasnya unsur tanin. Proses selanjutnya berupa pemanasan basah dengan uap panas agar kandungan air pada daun menguap dan proses oksidasi bisa dihentikan pada tahap yang sudah ditentukan.
Pengolahan daun teh sering disebut sebagai "fermentasi" walaupun sebenarnya penggunaan istilah ini tidak tepat. Pemrosesan teh tidak menggunakan ragi dan tidak ada etanol yang dihasilkan seperti layaknya proses fermentasi yang sebenarnya. Pengolahan teh yang tidak benar memang bisa menyebabkan teh ditumbuhi jamur yang mengakibatkan terjadinya proses fermentasi. Teh yang sudah mengalami fermentasi dengan jamur harus dibuang, karena mengandung unsur racun dan unsur bersifat karsinogenik.
Pengelompokan teh berdasarkan tingkat oksidasi:
Teh Putih 
Teh yang dibuat dari pucuk daun yang tidak mengalami proses oksidasi dan sewaktu belum dipetik dilindungi dari sinar matahari untuk menghalangi pembentukan klorofil. Teh putih diproduksi dalam jumlah lebih sedikit dibandingkan teh jenis lain sehingga harga menjadi lebih mahal. Teh putih kurang terkenal di luar Tiongkok, walaupun secara perlahan-lahan teh putih dalam kemasan teh celup juga mulai populer.
Teh Hijau 
Teh hijau (Hanzi:绿茶 Hanzi tradisional: 綠茶 pinyin:Lǜ chá) adalah nama teh yang dibuat dari daun tanaman teh (Camellia sinensis) yang dipetik dan mengalami proses pemanasan untuk mencegah oksidasi, atau bisa juga berarti minuman yang dihasilkan dari menyeduh daun teh tersebut.
Teh hijau merupakan minuman populer di daratan Tiongkok, Taiwan, Hong Kong, Jepang, Timur Tengah, Asia Tenggara dan semakin dikenal juga di negara Barat yang dulunya merupakan peminum teh hitam.
Gugus katekin yang banyak terkandung pada teh hijau dalam bentuk molekul epigallocatechin-3-gallate (EGCG) dapat menghambat tumorigenesis pada tahap inisiasi, promosi dan progresi.
Daun teh yang dijadikan teh hijau biasanya langsung diproses setelah dipetik. Setelah daun mengalami oksidasi dalam jumlah minimal, proses oksidasi dihentikan dengan pemanasan (cara tradisional Jepang dengan menggunakan uap atau cara tradisional Tiongkok dengan menggongseng di atas wajan panas). Teh yang sudah dikeringkan bisa dijual dalam bentuk lembaran daun teh atau digulung rapat berbentuk seperti bola-bola kecil (teh yang disebut gun powder).
Oolong
Proses oksidasi dihentikan di tengah-tengah antara teh hijau dan teh hitam yang biasanya memakan waktu 2-3 hari.
Teh Hitam atau Teh Merah
Daun teh dibiarkan teroksidasi secara penuh sekitar 2 minggu hingga 1 bulan. Teh hitam merupakan jenis teh yang paling umum di Asia Selatan (India, Sri Langka, Bangladesh) dan sebagian besar negara-negara di Afrika seperti: Kenya, Burundi, Rwanda, Malawi dan Zimbabwe. Terjemahan harafiah dari aksara hanzi untuk teh bahasa Tionghoa (红茶) atau (紅茶) dalam bahasa Jepang adalah "teh merah" karena air teh sebenarnya berwarna merah. Orang Barat menyebutnya sebagai "teh hitam" karena daun teh berwarna hitam. 
Di Afrika Selatan, "teh merah" adalah sebutan untuk teh rooibos yang termasuk golongan teh herbal. Teh hitam masih dibagi menjadi 2 jenis: Ortodoks (teh diolah dengan metode pengolahan tradisional) atau CTC (metode produksi teh Crush, Tear, Curl yang berkembang sejak tahun 1932). Teh hitam yang belum diramu (unblended) dikelompokkan berdasarkan asal perkebunan, tahun produksi, dan periode pemetikan (awal musim semi, pemetikan kedua, atau musim gugur). Teh jenis Ortodoks dan CTS masih dibagi-bagi lagi menurut kualitas daun pasca produksi sesuai standar Orange Pekoe.
Pu-erh (Póu léi dalam bahasa Kantonis)
Teh pu-erh terdiri dari dua jenis: "mentah" dan "matang." Teh pu-erh yang masih "mentah" bisa langsung digunakan untuk dibuat teh atau disimpan beberapa waktu hingga "matang". Selama penyimpanan, teh pu-erh mengalami oksidasi mikrobiologi tahap kedua. Teh pu-erh "matang" dibuat dari daun teh yang mengalami oksidasi secara artifisial supaya menyerupai rasa teh pu-erh "mentah" yang telah lama disimpan dan mengalami proses penuaan alami. Teh pu-erh "matang" dibuat dengan mengontrol kelembaban dan temperatur daun teh mirip dengan proses pengomposan. Teh pu-erh biasanya dijual dalam bentuk padat setelah dipres menjadi seperti batu bata, piring kecil atau mangkuk.
Teh pu-erh dipres agar proses oksidasi tahap kedua bisa berjalan, karena teh pu-erh yang tidak dipres tidak akan mengalami proses pematangan. Semakin lama disimpan, aroma teh pu-erh menjadi semakin enak. Teh pu-erh yang masih "mentah" kadang-kadang disimpan sampai 30 tahun bahkan 50 tahun supaya matang. Pakar bidang teh dan penggemar teh belum menemui kesepakatan soal lama penyimpanan yang dianggap optimal. Penyimpanan selama 10 hingga 15 tahun sering dianggap cukup, walaupun teh pu-erh bisa saja diminum setelah disimpan kurang dari setahun. Minuman teh pu-erh dibuat dengan merebus daun teh pu-erh di dalam air mendidih seringkali hingga lima menit. Orang Tibet mempunyai kebiasaan minum teh pu-erh yang dicampur dengan mentega dari lemak yak (yak adalah sejenis rusa gunung yang hidup di pegunaungan tibet), gula dan garam.

Teh juga sering dikaitkan dengan kegunaannya untuk kesehatan. Teh hijau dan teh pu-erh sering digunakan untuk diet. Orang juga sering menghubung-hubungkan teh dengan keseimbangan yin yang. Teh hijau cenderung yin, teh hitam cenderung yang, sedangkan teh oolong dianggap seimbang. Teh pu-erh yang berwarna coklat dianggap mengandung energi yang dan sering dicampur bunga seruni yang memiliki energi yin agar seimbang.

RAMUAN TEH
Sebagian besar merek teh yang dijual di pasaran merupakan hasil ramuan ahli teh yang membuat blend yang unik untuk merek tersebut dari berbagai daun teh yang berbeda. Rasa enak dari teh berkualitas tinggi dan berharga mahal biasanya bisa menutupi rasa teh yang berkualitas rendah, sehingga kualitas teh bisa meningkat dan dapat dijual dengan harga yang lebih pantas. Teh hasil ramuan juga menjaga agar rasa teh yang dimiliki merek tertentu tetap stabil sepanjang masa.
Teh melati dibuat dengan mencampur kuncup melati yang siap mekar. Sebelum dicampur dengan kuncup melati, daun teh mengalami proses pelembaban agar harum melati dapat menempel pada daun teh.
KOMPOSISI TEH
Teh mengandung sejenis antioksidan yang bernama katekin. Pada daun teh segar, kadar katekin bisa mencapai 30% dari berat kering. Teh hijau dan teh putih mengandung katekin yang tinggi, sedangkan teh hitam mengandung lebih sedikit katekin karena katekin hilang dalam proses oksidasi. Teh juga mengandung kafein (sekitar 3% dari berat kering atau sekitar 40 mg per cangkir), teofilin dan teobromin dalam jumlah sedikit.
TEH DALAM BERBAGAI SEBUTAN BAHASA
Aksara hanzi untuk teh adalah , tapi diucapkan berbeda-beda dalam berbagai dialek bahasa Tionghoa. Penutur bahasa Hokkien asal Xiamen menyebutnya sebagai te, sedangkan penutur bahasa Kantonis di Guangzhou dan Hong Kong menyebutnya sebagai cha. Penutur dialek Wu di Shanghai dan sekitarnya menyebutnya sebagai  zoo.

Bahasa yang menyebut "teh" mengikuti sebutan te menurut bahasa Hokkien: bahasa Afrikaans (tee), bahasa Armenia, bahasa Katalan (te), bahasa Denmark (te), bahasa Belanda (thee), bahasa Inggris (tea), bahasa Esperanto (teo), bahasa Estonia (tee), bahasa Faroe (te), bahasa Finlandia (tee), bahasa Perancis (thé), bahasa Frisia (tee), bahasa Galicia (té), bahasa Jerman (Tee),bahasa Ibrani (תה, /te/ or /tei/), bahasa Hongaria (tea), bahasa Islandia (te), bahasa Irlandia (tae), bahasa Italia (tè), bahasa Latin (thea), bahasa Latvia (tēja), bahasa Melayu (teh), bahasa Norwegia (te), bahasa Polandia (herbata dari bahasa Latin herba thea), bahasa Gaelik-Skotlandia (tì, teatha), bahasa Sinhala, bahasa Spanyol (té), bahasa Swedia (te), bahasa Tamil (thè),bahasa Wales (te), and bahasa Yiddish (טיי, /tei/).

Bahasa yang menyebut "teh" mengikuti sebutan cha atau chai: bahasa Albania (çaj), bahasa Arab (شَاي), bahasa Bengali (চা), bahasa Bosnia (čaj), bahasa Bulgaria (чай), bahasa Kapampangan(cha), bahasa Cebuano (tsa), bahasa Kroasia (čaj), Bahasa Ceko (čaj), bahasa Yunani (τσάι), bahasa Hindi (चाय), bahasa Inggris Britania (char, chai)*, bahasa Jepang (茶, ちゃ, cha), bahasa Korea (차), bahasa Makedonia (čaj), bahasa Malayalam, bahasa Nepal (chai), bahasa Persia (چاى), bahasa Punjabi (ਚਾਹ), bahasa Portugis (chá), bahasa Rumania (ceai), bahasa Rusia, (чай,chai), bahasa Serbia (чај), bahasa Slowakia (čaj), bahasa Slovenia (čaj), bahasa Swahili (chai), bahasa Tagalog (tsaa), bahasa Thai (ชา), bahasa Tibet (ja), bahasa Turki (çay), Bahasa Ukraina(чай), bahasa Urdu (چاى) dan bahasa Vietnam (trà atau chè).

TEH DALAM KEMASAN
TEH CELUP
Teh dikemas dalam kantong kecil yang biasanya dibuat dari kertas dengan tali. Teh celup sangat populer karena praktis untuk membuat teh, tapi pencinta teh kelas berat biasanya tidak menyukai rasa teh celup.
TEH SARING
Teh dikemas dalam kantong kecil yang biasanya dibuat dari kertas tanpa tali. Teh saring sangat populer karena praktis untuk membuat teh dalam quantity banyak dan menghasilkan lebih pekat dibandingkan teh celup.
TEH SEDUH (DAUN TEH)
Teh dikemas dalam kaleng atau dibungkus dengan pembungkus dari plastik atau kertas. Takaran teh dapat diatur sesuai dengan selera dan sering dianggap tidak praktis. Saringan teh dipakai agar teh yang mengambang tidak ikut terminum. Selain itu, teh juga bisa dimasukkan dalam kantong teh sebelum diseduh. Mangkuk teh bertutup asal Tiongkok yang disebut gaiwan dapat digunakan untuk menyaring daun teh sewaktu menuang teh ke mangkuk teh yang lain.
TEH YANG DI PRESS
Teh dipres agar padat untuk keperluan penyimpanan dan pematangan. Teh pu erh dijual dalam bentuk padat dan diambil sedikit demi sedikit sewaktu mau diminum. Teh yang sudah dipres mempunyai masa simpan yang lebih lama dibandingkan daun teh biasa.
TEH STIK
Teh dikemas di dalam stik dari lembaran aluminium tipis yang mempunyai lubang-lubang kecil yang berfungsi sebagai saringan teh.
TEH INSTANT
Teh berbentuk bubuk yang tinggal dilarutkan dalam air panas atau air dingin. Pertama kali diciptakan pada tahun 1930-an tapi tidak diproduksi hingga akhir tahun 1950-an. Teh instan ada yang mempunyai rasa vanila, madu, buah-buahan atau dicampur susu bubuk.
SERBA SERBI TENTANG TEH (KASUS KESEHATAN)
TEH DAN KESEHATAN TULANG
Seorang wanita berusia 47 tahun dari Michigan, Amerika Serikat, mengidap kelainan tulang yang sangat langka akibat kebiasannya meminum satu poci besar teh, menggunakan seratus kantung teh, setiap hari selama 17 tahun.
Wanita ini memeriksakan diri ke dokter setelah merasakan sakit di punggung bagian bawah, lengan, kaki, dan pinggul. Rasa sakit ini sudah ia alami selama lima tahun terakhir.
Hasil X-ray menunjukkan pengapuran ligamen (kiri) dan pengerasan tulang punggung (kanan)
"Hasil foto X-ray menunjukkan beberapa area tulang belakangnya mengalami pengerasan, dan ligamen otot lengannya mengalami pengapuran," ujar dr. Sudhaker D. Rao, dokter spesialis endokrinologi dan metabolisme tulang dan mineral di Henry Ford Hospital.
Para peneliti menduga wanita ini menderita skeletal fluorosis, penyakit tulang yang disebabkan oleh terlalu banyak mengonsumsi fluoride (mineral yang ditemukan pada teh dan air mineral). Kesimpulan ini diambil setelah hasi tes menunjukkan kandungan fluoride dalam dalam wanita ini empat kali lebih banyak dibanding manusia normal.
Sketelal fluorisis adalah kondisi yang cukup umum di beberapa negara di dunia yang kandungan fluoride dalam air minumnya tergolong tinggi, misalnya di India dan China. Namun di negara-negara Eropa dan Amerika Utara, hal ini jarang ditemukan.
Dokter Rao menjelaskan, pasien wanita tersebut dirujuk untuk berobat kepadanya karena dokternya yang terdahulu menduga ia terserang kanker. Pengerasan tulang yang terlihat dalam hasil rontgen-nya memang mirip dengan hasil rontgen penderita kanker tulang. Namun karena Dokter Rao sudah beberapa kali melihat wujud tulang penderita skeletal fluorisis di negara kelahirannya, India, "aku bisa langsung mengenalinya saat itu juga," ujarnya.
Dokter Rao juga menjelaskan, kelebihan fluoride dalam tubuh biasanya langsung dibuang dengan bantuan ginjal. Namun jika seseorang mengonsumsi fluoride dalam jumlah yang sangat banyak, seperti yang dilakukan wanita ini selama 17 tahun dalam jumlah besar, fluoride dalam tubuh akan mengkristal dan menyatu dengan tulang.
Sebelumnya pernah ditemukan pula kasus skeletal fluorisis di Amerika Serikat. Umumnya dialami oleh orang-orang yang meminum teh sebanyak satu galon dalam sehari. Dokter Rao dan para koleganya menganjurkan para pasien skeletal fluorisis untuk berhenti minum teh, dan kondisi tulang mereka pun perlahan membaik.
Penumpulan fluoride dalam tubuh perlahan-lahan akan terbuang saat tulang memperbaiki dirinya sendiri (sebuah proses yang rutin terjadi dalam tubuh kita).
Copyright 2013 MyHealthNewsDaily, a TechMediaNetwork company. All rights reserved. This material may not be published, broadcast, rewritten or redistributed.
http://id.she.yahoo.com/terlalu-banyak-minum-teh-sebabkan-kelainan-aneh-pada-tulang-050137093.html
TEH BEREFEK SAMPING ADIKTIF/KECANDUAN/KETERGANTUNGAN
Seseorang (sdr prima) bertanya pada seorang dokter, dr. Janfrional (http://www.meetdoctor.com).
Sejak remaja saya selalu minum teh setiap hari, biasanya setiap pagi dan malam. Kadang malah lebih. Belakangan ini saya sedang sibuk di kantor dan kadang nggak sempat minum teh seharian, tapi saya jadi sakit kepala. Bukan sekadar pusing ringan, tapi sakit kepala menusuk-nusuk. Anehnya, setelah saya minum teh, sakit kepala itu berkurang sampai lama-lama akhirnya hilang. Mungkinkah saya kecanduan teh? Atau saya menderita penyakit lain yang memang gejalanya bisa diringankan oleh teh?
Jawab sang dokter :
Dear Prima,
Sama seperti kopi, teh juga dapat menimbulkan kecanduan (adiksi) karena teh mempunyai zat aktif teanin. Sifat kerja teanin mirip dengan cara kerja kafein pada kopi yaitu bekerja merangsang kerja sistem saraf pusat (Central Nervous System stimulant). Rangsangan yang ditimbulkan oleh teanin memang tidak sekuat kafein, namun juga bisa menimbulkan efek yang serupa seperti hilangnya rasa kantuk, membuat konsentrasi meningkat/lebih siaga, dan juga bersifat diuresis (membuat air seni menjadi lebih banyak).
dr. Janfrional
Apa yang Anda alami dapat merupakan gejala putus zat (withdrawal symptoms) akibat adiksi teanin. Saya sarankan cobalah untuk minum kembali teh sebanyak 2 gelas per hari (pagi dan sore hari). Apabila gejala yang Anda alami berkurang atau hilang, maka memang kemungkinan besar akibat “withdrawal symptoms”. Setelah itu cobalah perlahan-lahan dikurangi menjadi satu kali per hari hingga sedikit demi sedikit anda dapat bebas dari adiksi terhadap teh.
Minum es teh memang membantu melegakan tenggorokan kala cuaca panas menghadang. Namun, mulai kini sebaiknya meminum es teh dikurangi ya.
Peneliti dari Loyala University Medical Center menemukan orang yang sering minum es teh berisiko tinggi mengembangkan masalah batu ginjal.
Selama cuaca panas, orang cenderung mengalami dehidrasi. Dehidrasi yang dihilangkan dengan meminum es teh malah meningkatkan risiko batu ginjal, terutama bagi mereka yang sudah berisiko.
"Orang-orang sudah tahu bahwa di musim panas harus minum lebih banyak cairan. Namun, banyak orang memilih minum es teh karena rendah kalori dan rasanya lebih enak dari air putih. Parahnya, hal ini malah merugikan dirinya sendiri," jelas peneliti Dr John Milner, dilansir melalui Medicaldaily.
Peneliti percaya konsentrasi tinggi oksalat (salah satu zat kimia yang memicu pembentukan batu ginjal) yang menjadi penyebab masalah pada saluran kemih Anda.
Jangan anggap remeh. Pria berisiko empat kali lebih tinggi mengalami masalah batu ginjal dibandingkan wanita, dan risiko akan terus meningkat setelah usia menginjak 40 tahun.
Wanita menopause dengan tingkat estrogen rendah dan wanita yang melakukan pengangkatan rahim juga berisiko tinggi batu ginjal.
http://id.she.yahoo.com/kurangi-minum-es-teh-020000666.html

EFEK MERUGIKAN DARI MENGKONSUMSI TEH HIJAU BERLEBIH
Teh hijau memang sudah diyakini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Selain kaya antioksidan, beberapa penelitian menunjukkan jika teh hijau mampu menurunkan berat badan bagi penikmatnya. Tapi mungkin, beberapa fakta berikut ini perlu Anda ketahui.
Bagaimana dan kapan harus meminum teh hijau:
Miliki kesegarannya 
Menyeduh teh hijau yang segar memang sehat dan baik untuk tubuh. Anda boleh menikmatinya panas atau dingin tapi pastikan tidak disimpan lebih dari satu jam. Sebaiknya menghindari minum teh hijau saat sangat panas, karena bisa menyebabkan kanker tenggorokan. Jika Anda menyimpan teh dalam waktu yang lama, ia bisa kehilangan vitamin dan antioksidan. Selain itu, sifat anti-bakterinya juga akan berkurang. Malah, teh akan menyimpan banyak bakteri jika dibiarkan terlalu lama. Jadi, segera meminumnya untuk menghindari efek samping bagi tubuh.
Satu jam sebelum makan 
Orang yang diet menyukai minum teh hijau sebelum makan, karena teh hijau bermanfaat menurunkan berat badan. Teh hijau dapat mengontrol nafsu makan untuk waktu yang cukup lama. Waktu yang ideal untuk meminum teh hijau adalah satu jam sebelum atau setelah makan. Hal ini karena teh hijau mengandung kafein yang mengontrol nafsu makan. Jadi, jika diminum satu jam sebelum makan, teh hijau dapat mengendalikan rasa lapar. Jika ingin menghindari cemilan berat di sore hari, minum teh hijau dengan biskuit rendah lemak. Hindari minum teh hijau di pagi hari, terutama pada perut kosong.
Jangan digabung dengan obat 
Untuk menghindari efek samping dari obat-obatan dan teh hijau, jangan pernah mengonsumsi keduanya bersamaan.
Efek samping 
Teh hijau yang sangat pekat memiliki kandungan kafein dan polifenol yang tinggi. Bahan-bahan dalam teh hijau memiliki efek samping pada tubuh. Teh hijau yang kuat atau pekat dapat menyebabkan gangguan pencernaan, sulit tidur, tekanan darah tinggi bahkan jantung berdebar.
Porsinya 
Sudah dijelaskan sebelumnya, mengonsumsi teh hijau berlebihan memicu efek samping. Meminumnya lebih dari 2-3 cangkir teh hijau dapat membahayakan tubuh Anda. Karena teh hijau mengandung kafein. Maksimal 3 cangkir saja setiap hari.
http://id.she.yahoo.com/ketahui-efek-merugikan-dari-teh-hijau-090000316.html

CARA MENYEDUH TEH
Anda mungkin salah satu penikmat teh. Tapi tahukan Anda, membuat teh yang enak memiliki metode penyeduhan tersendiri? Karena kesalahan dalam cara menyeduh bisa mengakibatkan teh tidak lagi memberikan manfaat bagi kesehatan.
Oleh karena itu, sebaiknya untuk menyeduh teh, gunakan air mendidih dengan suhu berkisar 80 - 100 derajat celcius, tergantung dari jenis tehnya.
Untuk Teh Hitam, suhu air yang digunakan adalah 100 derajat, Teh Oolong 80-90 derajat, Teh Hijau 70 derajat, sedangkan Teh Putih lebih rendah lagi yaitu 60 derajat.
Komposisi yang seimbang antara jumlah air dan jumlah teh merupakan prinsip dasar cara menyeduh teh yang baik. Formulanya yaitu untuk satu cangkir ukuran 300 mm diberikan satu sendok teh.
Namun demikian, takaran ini sifatnya relatif sebab selera orang berbeda-beda. Anda bisa mencoba-coba mengurangi atau menambah takaran sesuai selera.
Di samping itu, teh juga sangat bagus bila dicampur dengan susu karena dapat mengurangi efek stimulan dari teh. Hal ini disebabkan oleh kalsium susu yang mengikat zat-zat stimulan pada teh.
Teh yang sudah diseduh dapat juga ditambahkan lemon. Kandungan asam sitrat dalam lemon dapat meminimalisir terjadinya kerak pada dinding usus.
Nah, untuk menjaga mutu teh, berikut beberapa tip menyimpan teh yang benar:
  1. Simpan di wadah kering dan tertutup. Hindari dari sinar matahari langsung, karena akan akan mempengaruhi kualitasnya.
  2. Jangan taruh teh di dalam lemari es, karena wadahnya akan berembun yang dapat membuat teh berjamur. Juga dapat membuat teh terkontaminasi dengan bau makanan lainnya.
  3. Beli teh sesuai kebutuhan, karena teh yang sudah dibuka hanya tahan selama 1 bulan, setelah itu harum teh akan hilang.
  4. Teh sebaiknya diseduh dalam teko keramik atau tanah seperti teko untuk teh poci. Keramik adalah penghantar panas yang buruk, maka sangat sesuai digunakan untuk menyeduh teh agar rasa dan aromanya dapat dinikmati secara optimal. 

5 FAKTA TEH TEH
Sebagian besar masyarakat Indonesia sudah akrab dengan minuman teh. Minuman yang terbuat dari campuran air dan daun teh yang dikeringkan ini ternyata banyak penggemarnya.
Berikut ini ada lima fakta seputar teh yang masih belum banyak diketahui orang, yang disampaikan oleh Ratna Somantri, seorang pecinta dan pakar teh, yang ditemui pada acara 'Tea Talk', Selasa (6/2).
  1. Minuman yang paling populer.Teh merupakan minuman yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia maupun dunia setelah air putih. Bahkan, jumlah penikmat teh terus mengalami kenaikan di sejumlah negara, terlebih lagi teh memberikan manfaat baik bagi kesehatan, seperti menghindari risiko kanker dan jantung. 
  2. Minuman Berkarakter. Teh selalu menampilkan rasa aslinya. Walaupun teh dicampur dengan berbagai rasa atau dijadikan makanan, seperti es krim, rasa asli tetap ada dan tidak hilang. 
  3. Ribuan Jenisnya. Umumnya, jenis teh yang ada di pasaran adalah teh hitam, hijau dan blended tea. Namun sebenarnya, teh memiliki ribuan jenis dan tidak semuanya dipasarkan di tanah air. Di Indonesia, konsumsi teh sebesar 0,8 kilogram per kapita per tahun masih jauh di bawah negara-negara lain di dunia, walaupun Indonesia merupakan negara penghasil teh terbesar nomor lima di dunia. 
  4. Tradisional ke Pop Tea. Cara pengemasan teh di masa modern mengalami pergeseran. Sekarang teh sudah lebih modern dan maju. Terbukti kini teh sudah dalam bentuk teh celup, teh dalam botol dan siap minum, teh seduh, teh stik dan bahkan hingga kini sudah ada teh dalam bubuk (teh instan) yang banyak dijual di pasaran. 
  5. Lifestyle. Dari jaman dahulu, teh sudah menjadi gaya hidup. Terlebih lagi, Cina sebagai negara penemu teh yang menjadikan teh sebagai minuman para kaisar. Sama seperti negara-negara Eropa, yang menjadi teh sebagai minuman di kalangan elit/bangsawan. Itulah sebabnya, teh kini sudah menjadi gaya hidup bagi sebagian orang. 

0 komentar:

Posting Komentar